Senin, 19 Desember 2011

Masa Lalu Biarlah Berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nerstapa dan kegagalan didalamnya, Bagiku merupakan tindakan bodoh dan gila.
Itu sama artinya membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi. 
Bagi-ku berkas-berkas masa lalu akan ku-lipat dan tak pernah dilihat kembali. 
Cukup ditutup rapat2, lalu disimpan dalam ruang peng-lupa-an, diikat dalam tali yang kuat dalam penjara pengacuhan selamanya. Atau diletakkan dalam ruang gelap yang tak tembus cahaya, karena menurut-ku masa lalu telah berlalu dan habis. 
Kesedihan takkan mampu mengembalikanya lagi, keresahan tak kan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu mengubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan menghidupkanya kembali. 
Karena memang dia sudah tidak ada. dan Aku-pun tak akan pernah mau hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah puing gelap masa silam.Aku ingin tinggalkan bayangan masa lalu & menyongsong indah-nya masa yang akan datang!. 
Apakah anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara ibunya atau air mata ke dalam kelopak mata??
bagiku tidak akan pernah & itu juga hal yg sangat mustahil.
Aku selalu ingat bahwa, keterikatan dengan masa lalu, keresahan atas apa yang terjadi, keterbakaran emosi jiwa oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naïf &  ironis , memprihatinkan dan sekaligus menakutkan. Membaca kembali masa lalu hanya akan memupus masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Begitulah, begitu suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah. 
Bagi-ku , orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
Nenek moyang kita dulu selalu mengingatkan orang yang meratapai masa lalu dengan berkata “ Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya”. 
Adalah bencana besar manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. 
Itu sama halnya seperti kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal betapapun seluruh manusia dan jin bersatu mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada awalnya. 
Orang yang berpikiran jernih, tidak akan pernah melibatkan dan sedikitpun menoleh ke belakang.
Aku selalu Percaya Bahwa; Angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap khafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak menuju ke depan.
Maka itu janganlah pernah melawan Sunah Kehidupan. 

Sahabat, janganlah terkungkung dalam penjara masa lalu, 
Saatnya bangkit menyongsong masa depan. 
Jangan selalu untuk menoleh kebelakang,
Karena , Tuhan menjanjikan Hal terIndah di Depan kita ,apabila kita dapat menerima dengan rasa syukur Tulus & Ikhlas,.
Aamiiin Ya Robb'

salam penuh Cinta 
dr Patriecia

1 komentar:

  1. Bagaimana kau hendak bersujud pasrah
    sedang wajahmu yang bersih sumrinyah
    keningmu yang mulia dan indah
    begitu pongah
    minta sajadah
    agar tak menyentuh tanah

    Singkirkan saja sajadah mahalmu
    Ratakan keningmu
    Ratakan heningmu
    Tanahkan wajahmu
    Pasrahkan jiwamu
    Biar rahmat Agung
    Allah membelaimu
    dan terbanglah, kekasih

    BalasHapus